Latest News

Pelajaran Hari Ini

Sunday, August 31, 2008 , Posted by Catur Ratna Wulandari at 3:44 AM

Aku terdiam melihatnya. Senyumnya begitu menawan. Tulus tapi menyiratkan ketangguhan. Atok, ia mengaku berumur 7 tahun. Badannya kecil. Kalau menurutku dia lebih muda dari angka yang ia sebutkan.
Dia baru dua hari menghuni panti asuhan. Ibunya meninggal karena sakit. Ayahnya menyusul saat nyawany aterenggut dalam sebuah kecelakaan. Setelah kepergian kedua orang tuanya, ia tinggal bersama uwaknya. Entah apa rencana Tuhan. Sebuah musibah menimpa uwaknya, ia menjadi korban kebakaran. Luka pada tubuhnya yang barangkali membuatnya memutuskan untuk menitipkan Atok di panti.
Senyumnya yag paling merekah di antara yang lain. Dia sangat cerewet! Tidak bisa diam. Melompat-lompat, tertawa keras-keras, mengomentari apa yang dilihatnya. Yang aku terpana, dia tidak hanya tersenyum dengan bibirnya. Matanya pun tertawa... Bersinar...
Aku menyayanginya... kataku dalam hati.
Tidak hanya dia, juga belasan gadis cilik itu.
Aku sempat bersedih saat berpkir tentang Ramadhan yang tidak bisa kulali bersama keluargaku. Aku sempat hampa ketika teman-teman sudah punya acara di sahur pertamanya...
Apakah anak-anak itu juga berpikir tentang hal itu?
Aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama mereka... Aku tidak bisa memberi banyak, tapi aku bahagia ketika bersama mereka.
Temanku pernah membagi petuah: Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah.
Dan anak-anak itu memberiku memberiku pelajaran tentang hidup, keberanian, ketabahan dan perjuangan. Dan satu hal, senyum. Betapa senyum adalah cara yang paling indah dan mudah untuk menghadapi hidup.  

Currently have 1 komentar:

  1. che says:

    tetap semangat menulis...
    tapi kalau abis nulis diedit dulu ya...

Leave a Reply

Post a Comment