Latest News

Jihad?

Sunday, November 23, 2008 , Posted by Catur Ratna Wulandari at 3:46 AM

Saya seorang muslim. Bukan muhamadiyah, bukan nahdatul ulama, juga bukan tarbiyah. Ada berapa banyak aliran di agama Islam, aku juga tidak tahu. Saya Islam, itu saja.

Menjelang eksekusi Amrozi, saya ditugaskan meliput keluarga Amrozi di Desa Tenggulun Kec. Solokuro Kab. Lamiongan Jawa Timur. Redaktur mengirim saya karena kemampuan saya berbahasa Jawa dan asal saya tidak begitu jauh dari Lamongan. Singkat kata, sampailah saya di Lamongan bersama seorang fotografer dan seorang wartawan senior dari Biro Jogja.

Tenggulun itu jauuuuhhhh... sekitar 7 km di sebelah utara Tanjung Kodok. Sampai di sana, ternyata rumah Amrozi sudah dikepung wartawan. Media cetak dan elektronik dari penjuru Indonesia dan dunia sudah tuplek bleg di desa yang biasanya sepi itu. Beberapa menyewa rumah penduduk untuk memudahkan operasional. Sebagian lagi menginap di hotel yang letaknya di sekitar Tanjung Kodok atau di Lamongan kota. Aku, menggunakan dua-duanya. Rumah penduduk ada, penginapan juga.

Pencarian berita tidak sesulit yang kubayangkan. Karena banyak media, maka aku merasa tidak sendiri. Beberapa informasi kudapatkan dari mereka. Beberapa alumni sekolahku ada juga yang meliput di sana.

Semua media massa saat itu memberitakan rencana eksekusi Amrozi. Hampir semua tv swasta live di sekitar kediaman Amrozi. Sepenting itukah Amrozi? Oke, dia memang tokoh penting di balik pengeboman bom bali. Lalu? Wajar kan kalau dia di eksekusi, sebagaimana dikatakan putusan pengadilan.

Yang terjadi justru seolah-olah dia adalah pahlawan. Baiklah... bagi sebagian orang ini disebut jihad.

Aku masih tidak paham... apa ini yang namanya jihad? Membunuh ratusan orang yang tidak ia kenal. Terlepas dari benar atau tidak ia melakukan ini, putusan pengadilan menyatakan demikian. Diapun sudah mengakui.

Saat Amrozi, yang jelas-jelas mengatakan tidak takut mati dan menolak grasi itu akan dieksekusi, berbagai usaha mengulur jadwal eksekusi dilancarkan oleh kuasa hukumnya. Semua mata dunia terarah ke sana. Media seolah menciptakan perang, yang pro dan kontra eksekusi.

Bagiku, membunuh adalah kejahatan. Korban bom Bali bukan cuma warga asing, muslim juga banyak yang tewas. Lalu apa dosa orang-orang asing itu? Msalah keyakinan yang berseberangan itu urusan masing-masing dengan Tuhan-nya. Tidak perlu manusia menghakimi di dunia.

Aku tidak habis pikir, begitu mudah seseorang mengatai orang lain kafir. Jangankan ke orang yang beda agama. Sesama muslim juga ada yang dikatai kafir. Sudahlah, tak perlu kita menjadi wakil Tuhan di dunia ini.

Eksekusi Amrozi tidak ubahnya seperti eksekusi pelaku kejahatan lainnya. Heboh yang diciptakan media justru menggerakkan massa pada dua kutub, pro dan kontra. Kalau kemudian ada kekhawatiran munculnya kerusuhan menjelang dan pasca eksekusi, media juga harus bertanggung jawab. Apa yang disajikan sebetulnya turut menggerakkan massa.

Currently have 2 komentar:

  1. endah asih says:

    hai, nama saya jihad, jihad fahira, huahahahah..

  1. jufrizal says:

    makna jihad diartikan sempit kali ya mbak.....

Leave a Reply

Post a Comment